Jumat, 06 Januari 2017

Pengertian serta Perbedaan Fakta dan Opini Beserta Contoh Kalimatnya



Pengertian Fakta
     Pengertian fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi dan bukan mitos serta pernah dilihat oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum. Fakta dapat disebut juga sebagai hasil dari pengamatan secara objektif yang dapat di verifikasi kebenarannya oleh siapapun. Informasi yang didengar dapat juga disebut dengan fakta apabila informasi tersebut merupakan suatu peristiwa yang berupa kenyataan dan benar-benar terjadi. 

Pengertian Opini
     Pengertian opini sendiri merupakan suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat tidak objektif serta belum di sahkan kebenarannya. Seperti suatu prediksi dimana belum terdapat orang yang dapat memastikan bahwa hal tersebut benar benar ada atau terjadi. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini tersebut dapat dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut akan berukan menjadi fakta.
Dapat disimpulkan bahwa fakta merupakan kejadian yang sudah atau pernah terjadi dan sudah teruji kebenarannya. Sedangkan opini merupakan mitos atau kejadian yang tidak terjadi atau hanya berupa pendapat dan gagasan dari seseorang saja. Berikut perbedaan fakta dan opini.
Perbedaan Fakta dan Opini
Fakta dan opini cenderung memiliki suatu kesamaan, berikut ini beberapa ciri-ciri fakta dan opini.

Ciri-ciri fakta :
  • Sudah teruji kebenarannya di depan khalayak umum serta bersifat objektif.
  • Memiliki data yang akurat atau bukti sebagai pendukung kebenarannya.
  • Pernah dilihat oleh manusia serta telah dilakukan pengujian dan pemastian di khalayak umum.

Ciri-ciri opini :
  • Belum teruji kebenarannya dan masih bersifat subyektif.
  • Tidak memiliki data pendukung atau bukti yang akurat.
  • Merupakan suatu peristiwa yang belum terjadi, karena merupakan suatu pendapat.
Apabila Anda masih kesulitan dalam membedakan yang mana fakta dan yang mana opini, berikut ini cara mudah dalam membedakan fakta dan opini.
Cara Mudah dalam Membedakan Fakta dan Opini
Seperti yang telah kita ketahui pada ciri-cirinya diatas, fakta mempunyai data yang teruji keakuratannya dan bersifat objektif maka itu dapat dikategorikan sebagai fakta, dengan menggunakan imajinasi Anda apakah kalimat tersebut adalah hal yang benar telah terjadi ataupun cuma pendapat orang saja.

Dalam kalimat opini biasanya terdapat kata-kata seperti bisa jadi, seharusnya, saya rasa, dan lain sebagainya, karena kata-kata tersebut menunjukkan bahwa kalimatnya masih dalam perencanaan atau pendapat dan belum terbukti kebenarannya. Berikut ciri-ciri kalimat opini.
  1. Bersifat subyektif serta dilengkapi dengan uraian tentang pendapat, saran, atau suatu prediksi.
  2. Tidak dapat dibuktikan kebenaranya.
  3. Atas pemikiran sendiri dan tidak ada narasumber.
  4. Tidak memiliki data dan bukti yang teruji keakuratannya.
  5. Menunjukkan peristiwa yang belum atau mungkin akan tejadi pada masa mendatang dan berupa rencana.
  6. Pendapat atau argumen seseorang saja.

Contoh Kalimat Fakta dan Opini :
Contoh kalimat fakta :
  1. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.
  2. Indonesia adalah negara kepulauan.
  3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis.
  4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah.
  5. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.
Contoh kalimat opini :
  1. Besok saya ingin pergi ke luar negeri.
  2. Rumah itu besar sekali.
  3. Indonesia adalah negara yang indah.
  4. Mobil itu sangat cepat.
  5. Makanan buatan ibu sangat enak.



Kalimat Logis dan Tidak Logis


Pengertian Kalimat Logis dan Tidak Logis
 
Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal (
KBBI).

Sebaliknya, kalimat tidak logis adalah perkataan yang tidak masuk akal, kalimat yang tidak sesuai dengan logika, atau kata-kata yang tidak masuk akal.

Contoh Kalimat Logis:
  1. Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus.
  2. Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
  3. Hati-Hati, Sering Terjadi Kecelakaan
  4. Lalu-Lintas di Jalan Raya Macet
Contoh Kalimat Tidak Logis:
  1. Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus. Tidak logis karena yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa. 
  2. Waktu dan tempat kami persilakan. Tidak logis karena yang dipersilakan waktu dan tempat, bukan pembicara.
  3. Hati-Hati Banyak Kecelakaan. Tidak logis: mana kecelakannya? katanya banyak!
  4. Jalannya macet. Lho, emang jalan bisa macet?  Macet = terhenti, tidak lancar. Yang terhenti 'kan kendaraan, bukan jalannya! Yang logis: lalu-lintas macet.

Contoh lain, dalam surat undangan biasanya ada kalimat seperti ini: "...atas kehadirannya kami haturkan terima kasih..."
  • Atas kehadirannya -> atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara.... (Karena yang diundang 'kan bukan "nya" (orang ketiga), tapi "orang kedua" (yang menerima/membaca undangan)
  • Kami haturkan -> kami sampaikan. Kata "hatur" tidak ada dalam Kamus Bahasa Indonesia. Hatur itu bahas daerah, Sunda. Hatur Nuhun = menyampaikan terima kasih, ngahaturkeun = menyampaikan.

0 komentar:

Posting Komentar