DISUSUN GUNA MEMENUHI SYARAT
AKHIR SEMESTER
Disusun Oleh :
1.
Anggih Maulana
2.
Budi Andrian
3.
Muchamad Riza
4.
Sumardi
SMA NEGERI 1 BAWANG
Tahun Pelajaran 2015/2016
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui
oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala
SMA N 1 Bawang pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui Guru
Pembimbing
Kepala SMA Negeri 1 Bawang
Drs. Saifudin
S.Pd T.
Wiwik Trianti, S.pd
NIP.19640815
199412 1 002 NIP.
19810429 201406 2 005
MOTTO
1. Lebih baik mencoba daripada tidak
sama sekali.
2. Kesempatan hanya datang satu kali, begitu juga kepercayaan.
3. Ikhtiar menuju tawakal, dan berakhir keterharuan atas
kesabaran.
4. Keberhasilan tidak datang
secara tiba-tiba, tapi karena usaha
dan kerja keras.
5.
Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan –
kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar
tidak terjadi kesalahan lagi.
6.
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak
bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
7.
Hati – hati secara berlebihan sama buruknya dengan
tidak berhati – hati, karena membuat orang lain sangsi.
8.
Jangan hina pribadi anda dengan kepalsuan karena
dialah mutiara diri anda yang tak ternilai.
9.
Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu
mengubah hasrat hati suci. Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang
taqwa dan beriman. Itulah tantangan hidup.
10. Jalan
terbaik dalam mencari kawan adalah kita harus berlaku sebagai kawan.
11. Bukan harta
kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk
anak – anak kita.
12. Tanah yang
digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang
pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.
13. Kebaikan
tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.
14. Hidup tidak
menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras.
15. Kemenangan
yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh direbut oleh manusia
ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini )
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan perjalanan
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Kami
selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Kepala sekolah SMA Negeri 1
Bawang.
2.
Ibu/Bapak Guru yang telah
membimbing dalam penulisan ini.
3.
Dan pihak – pihak yang
telah membantu kami.
Laporan perjalanan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan
kami semoga laporan perjalanan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan
perjalanan ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
kami selaku penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan perjalanan
ini.
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................. i
PENGESAHAN................................................................................................ ii
MOTTO............................................................................................................ iii
KATA
PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan
Penulisan........................................................................................... 1
D.
Manfaat
Penulisan........................................................................................ 1
E.
Metode Penelitian........................................................................................
BAB II HASIL PENGAMATAN
A.
Pantai
Celong............................................................................................... 2
B.
Pantai Jodo.................................................................................................. 5
C.
Curug Agung................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 9
B.
Saran .......................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................ 10
LAMPIRAN...................................................................................................... 11
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kabupaten Batang merupakan daerah
yang memiliki potensi pariwisata yang melimpah, banyak tempat yang memiliki
keindahan yang tidak kalah jauh dari daerah lain di Indonesia. Namun saat ini
banyak masyarakat yang berasal dari daerah Batang sendiri yang cenderung
menyepelekan potensi yang ada di daerah Kabupaten Batang dan memilih daerah
lain untuk dikunjungi dan menghabiskan waktu liburannya.
Berdasarkan hal tersebut kami
selaku penulis berusaha untuk menggambarkan dan menunjukka kelebihan –
kelebihan yang dimiliki oleh ketiga obyek
wisata yang telah kami teliti,
agar banyak masyarakat yang sadar dan akan lebih memilih obyek wisata sendiri
sebelum memutuskan untuk berliburan ke daerah lain.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut rumusan masalah dari hasil Study Tour ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa keunggulan obyek
wisat berkaitan dari daerah lain?
2.
Kenapa daerah terkait layak untuk
dikunjungi?
3.
Apa masalah yang
dialami obyek berkaitan?
C.
Tujuan Penulisan
1. Meningkatkan minat masyarakat terhadap obyek wisata lokal.
2. Membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya
meningkatkan kualitas pariwisata pada daerah lokal.
D. Manfaat
Penelitian
1.
Dapat mengetahui
keunggulan obyek wisata di daerah yang
kami teliti.
2.
Membantu pemerintah dalam mengatasi permasalah dalam
penataan.
3.
Meningkatkan
minat masyarakat pada wisata lokal.
E.
Metode Penelitian
Pada pembuatan laporan perjalanan ini,
metode yang kami gunakan
yaitu melalui metode pengamatan secara langsung.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Pantai
Celong
Pantai Celong, merupakan pantai yang sudah berpuluh tahun menjadi ikon
pariwisata tradisional, wisata anak-anak
desa di pegunungan yang sudah bosan hanya melihat-lihat daun padi dan hamparan
sawah. Sekali-kali menikmati liukan gelombang air laut, atau sekedar memandang
ombak saling berlomba menebas bibir
pantai, menikmati suasana sunset. Bahkan beberapa pengunjung menjadikan
lokasi ini sebagai tempat hiburan memancing, dengan menyewa kapal boat kecil ke
sedikit tengah laut. Dibandingkan dengan banyak pariwisata di Kabupaten Batang,
Pantai Celong yang berada di Desa Mangunsari, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten
Batang Jawa Tengah memanglah kurang begitu favorit dikenal, bahkan mungkin oleh
sebagian warga di Kabupaten Batang terutama yang tinggal di bagian barat.
Pantai ini memang tidak terlalu menarik untuk dikunjungi, terutama oleh tourist
luar kota yang berselera tinggi. Di samping kondisi pantai yang kurang terurus,
pengunjung yang mau mengakses ke pantai ini juga harus melewati jalanan yang
tidak terlalu representatif sebagai sebuah lokasi wisata. Kanan kiri jalan ke
lokasi memang sangat indah dengan hijauan pepohonan karet dan randu,
dilatari-belakangi oleh area perbukitan indah.
Namun Pantai Celong memiliki beragam permasalahan yang
cukup sulit untuk diselesaikan seperti, sampah di sekitar bibir daratan
spot-spot peristirahatan yang tidak
terawat, kondisi airnya juga kurang jernih, mungkin disebabkan oleh banyaknya
sampah-sampah yang “terbuang” di sepanjang garis pantai.
Masa depan
pantai ini sebenarnya bisa menjadi lebih menarik dengan penataan dan
pembangunan kembali spot-spot sekitar yang ideal untuk dikunjungi, memiliki
potensi menjadi ikon wisata favorit di Kabupaten Batang. Tentunya, Pemerintah
harus lebih memberi perhatian secara serius dan melibatkan pengembang lokal,
serta keharusan melibatkan penduduk setempat untuk pemeliharaannya. Untuk
keluasan jalan akses ke pantai serta lokasi pantai sendiri juga perlu
diperhatikan, mengingat keadaan sekarang ini begitu “sempit” dan kurang
terjangkau bus-bus wisata. Bus-bus wisata yang mampu menjangkau Pantai Celong
ini, hanya bus-bus angkutan antar kota. Tantangan yang tidak kalah “hebat”,
adanya rumah-rumah warga yang merata di “seantero” pantai. Lokasi pantai
berdesakan dengan hunian warga, sehingga Pantai Celong seolah bukan pantai
wisata, tetapi sebuah desa dengan corak rumah berjajar di pantai. Berbagai
kendala di atas, sangat berat untuk dirubah. Tanpa merubah “pesona” perumahan
pantai ini, luas pantai sebagai lokasi wisata kurang cukup, dimana membutuhkan
spot-spot yang representatif sebagai lokasi wisata unggulan. Ataupun,
menjadikan perumahan itu sendiri sebagai bagian dari lokasi wisata. Di beberapa
lokasi di pantai ini, terutama di sebelah barat yang berumput, sering
dipergunakan oleh siswa-siswi sekolah sebagai spot perkemahan kecil.
Siswa-siswa sekolah pada musim tertentu, menjadikan Pantai Celong ini sebagai
lokasi “mistis” untuk perenungan malam dan pencarian hakikat jati diri.
Perenungan jati diri dengan iringan hembusan angin malam pantai yang sejuk, di
atas rumput hijau dan bebatuan pantai.
Kita
berharap bahwa Pemerintah Kabupaten Batang, segera tanggap terhadap aspirasi
masyarakat ini, agar wisata “seadanya” ini melonjak dan mendatangkan berkah
bagi warganya dan tentunya menaikkan pendapatan daerah Kabupaten Batang.
Terlepas dari semua itu, seburuk apapun sebuah lokasi, maka pengaruh Sumber Daya
Manusia untuk merenovasi dan membangun perlu ditumbuhkan lebih dahulu. Tanpa
SDM yang bermutu dan apresiatif, Pantai Celong akan tetap tertutup oleh
dedaunan karet dan randu yang mulai layu, yang hanya dikunjungi anak-anak desa
yang datang untuk sekedar menikmati hiburan seadanya, dengan biaya yang
tentunya..murah meriah.
B. Pantai Jodo
Pantai
Jodoh atau sering disebut juga pantai Buntu ini terletak di desa Sidorejo
kecamatan Gringsing kabupaten Batang provinsi Jawa Tengah.
Seperti kebanyakan pantai-pantai di utara pulau Jawa, pantai ini juga
mempunyai pasir cokelat. Pemandangan asri yang ada di pantai ini sangat
memukau. Pantai ini memang belum mengalami perbaikan atau
pembangunan-pembangunan sebagai penunjang tempat wisata tetapi dengan
pemandangan yang alami dan air laut yang tidak tercemar, pantai ini sangat
tidak patut untuk dilewatkan.
Pantai ini juga unik karena di sepanjang pantai ada
rel kereta api yang jika kita beruntung akan menikmati pemandangan yang masih
alami dan kereta api yang hilir mudik lewat.
Walaupun pantai ini belum mengalami pembangunan infrastruktur yang
memadai tetapi para pengunjung tidak perlu khawatir akan kelaparan disana
karena di sepanjang pantai juga sudah banyak masyarakat-masyarakat sekitar yang
berjualan berbagai macam makanan.
Pantai jodoh di kecamatan Gringsing ini memang masih tergolong tempat
wisata baru bahkan belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan, ini mungkin
karena kurangnya perhatian yang diberikan dinas pariwisata atas pantai ini. Hal
ini bisa dilihat dari keadaan jalan menuju tempat lokasi sangat buruk dan tidak
adanya petunjuk arah untuk menuju lokasi pantai jodoh tersebut tetapi sekali
lagi wisatawan yang akan berkunjung tidak perlu khawatir karena para wisatawan
bisa bertanya para penduduk di sepanjang jalan menuju pantai ini.
Sedangkan kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar tempat wisata pantai
jodoh ini kebanyakan masyarakat adalah seorang petani. Dan sebagian kecil
masyarakat adalah nelayan, pedagang dan pegawai swasta.
Untuk saat ini jalan menuju tempat wisata pantai jodoh ini hanya dapat
di tempuh dengan sepeda motor atau kendaraan pribadi saja. Sedang untuk bus
belum bisa mencapai lokasi, ini karena keadaan jalan yang tidak memungkinkan
untuk dilewati bus.
Karena belum adanya tindakan yang bersifat mendukung dari dinas
pariwisata untuk pelestarian tempat wisata ini, maka pengelola pantai jodoh
masih berpusat dari swadaya masyarakat sekitar tempat wisata.
Semoga kedepannya pemerintah terkait bisa lebih memperhatikan tempat
wisata ini karena sangat sayang jika tempat wisata pantai jodoh dibiarkan
begitu saja.
C. Curug Agung
Curug Agung terletak di
Dk. Pagedigan, Ds. Pasusukan, Kec. Bawang, Kab. Batang. Ketinggian Curug Agung
sekitar ±20m yang dibawahnya membentuk genangan seperti kolam yang bisa digunakan
untuk mandi ataupun bermain air dan dan berfoto oleh para Pengunjung. Tekstur
bebatuan di sekitarnya begitu eksotis dan menakjubkan, mungkrin juga dapat
membuat orang yang melihatnya sangat takjub dan kagum dengan keindahan sekitar
curug agung karena bentuknya yang unik & indah.
Area dibawah Curug juga dapat
digunakan untuk Camping, namun harus melalui Perizinan dari pihak pengelola
terlebih Dahulu.
Mitos & Sejarah Curug Agung Bawang Batang
Konon, Menurut Warga Setempat Air Terjun ini pernah digunakan untuk mandi Seorang Petapa dari Kerajaan Kalingga yang Petilasannya berada di pingir jalan menuju curug namun tak begitu nampak bahwa tempat tersebut merupakan sebuah Petilasan. Ada pula yang bilang kalau Air dari Curug ini dapat berkhasiat mengangkat drajat & kewibawaan.
Mitos & Sejarah Curug Agung Bawang Batang
Konon, Menurut Warga Setempat Air Terjun ini pernah digunakan untuk mandi Seorang Petapa dari Kerajaan Kalingga yang Petilasannya berada di pingir jalan menuju curug namun tak begitu nampak bahwa tempat tersebut merupakan sebuah Petilasan. Ada pula yang bilang kalau Air dari Curug ini dapat berkhasiat mengangkat drajat & kewibawaan.
Dukuh Pagedigan sendiri dulunya
merupakan tempat persembunyian para pejuang gerilya dari Penjajahan Kolonial
Belanda.
Prasarana Curug Agung Bawang Batang.
Prasarana Curug Agung Bawang Batang.
Curug Agung saat ini sedang berada
daLam Proses Pengelolaan oleh Warga Setempat yang diharapkan dapat mengundang
minat pengunjung guna menambah tingkat perekonomian warga setempat pada khususnya.
Maka dari itu, pemuda setempat mulai bergotong royong membangun sarana prasarana
untuk mempermudah dan memperindah kondisi Curug. Setiap pengunjung dikenai
biaya parkir motor senilai Rp. 2000,-/Motor.
Seiring bertambahnya Pengunjung,
warga berusaha memperluas akses jalan, diharapkan Mobil dapat masuk sampai ke
tempat Parkir, Akan disediakan tempat bilas untuk Pengunjung yang bermain air,
dan kerja bakti warga membersihkan bebatuan Curug yag samar karena tertutup
oleh rimbunnya belukar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka
disimpulkan bahwa :
1. Dari semua
obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Batang memiliki keunikan dari segi
bentuk maupun suasana.
2. Pemerintah perlu berperan aktif dalam membangun dan menata sarana dan prasarana
yang ada di daerah wisata yang memerlukan penanganan secara khusus.
3. Perlu adanya kesadaran pada masyarakat untuk membangun dan mengembangkan
obyek wisata agar bisa menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.
4. Masing – masing tempat wisata yang kami teliti merupakan tempat yang
berpotensi untuk menjadi tempat wisata yang dengan pengelolaan yang baik
B. Saran
Penulis
memberikan saran sebagai berikut :
1.
Semoga dengan adanya karya tulis ini
masyarakat lebih mengenal obyek
wisata di daerah berkaitan.
2.
Masyarakat haruslah lebih
sadar akan pentingnya menjaga dan membangun obyek wisata agar dapat menjadikan
wilayahnya menjadi wisata yang digemari masyarakat luas.
3.
Masyarakat lebih tahu daerah yang berpotensi sebagai sarana wisata di
daerah Batang.
4.
Masyarakat lebih mencintai daerah
wisata di daerah Batang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mbatang.com/2015/08/wisata-curug-agung-bawang-batang-jawa.html
0 komentar:
Posting Komentar