Selasa, 27 Desember 2016

Makalah Laporan Hasil Studi Tour ke Pantai Celong, Pantai Jodo, dan Curug Agung


LAPORAN HASIL  STUDI TOUR KE PANTAI CELONG, PANTAI JODO, DAN CURUG AGUNG


DISUSUN GUNA MEMENUHI SYARAT AKHIR SEMESTER

Disusun Oleh :

1.      Anggih Maulana
2.      Budi Andrian
3.      Muchamad Riza
4.      Sumardi



SMA NEGERI 1 BAWANG
Tahun Pelajaran 2015/2016




PENGESAHAN

                        Karya tulis ini telah disetujui oleh  pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA N 1 Bawang pada :
            Hari                              :
Tanggal            :




              Mengetahui                                                             Guru Pembimbing
Kepala SMA Negeri 1 Bawang


       Drs. Saifudin S.Pd                                                       T. Wiwik Trianti, S.pd
NIP.19640815 199412 1 002                                    NIP. 19810429 201406 2 005



MOTTO
1.      Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali. 
2.      Kesempatan hanya datang satu kali, begitu juga kepercayaan. 
3.      Ikhtiar menuju tawakal, dan berakhir keterharuan atas kesabaran. 
4.      Keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba, tapi karena usaha dan kerja keras.
5.      Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.
6.      Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
7.      Hati – hati secara berlebihan sama buruknya dengan tidak berhati – hati, karena membuat orang lain sangsi.
8.      Jangan hina pribadi anda dengan kepalsuan karena dialah mutiara diri anda yang tak ternilai.
9.      Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci. Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman. Itulah tantangan hidup.
10.  Jalan terbaik dalam mencari kawan adalah kita harus berlaku sebagai kawan.
11.  Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk anak – anak kita.
12.  Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.
13.  Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.
14.  Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras.
15.  Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini )

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan perjalanan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kepala sekolah SMA Negeri 1 Bawang.
2.      Ibu/Bapak Guru yang telah membimbing dalam penulisan ini.
3.      Dan pihak – pihak yang telah membantu kami.
 Laporan perjalanan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga laporan perjalanan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan perjalanan ini kami  akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami selaku penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan perjalanan ini.




                                                                                               
                                                                                                           



DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................. i
PENGESAHAN................................................................................................ ii
MOTTO............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.     Tujuan Penulisan........................................................................................... 1
D.     Manfaat Penulisan........................................................................................ 1
E.      Metode  Penelitian........................................................................................
BAB II HASIL PENGAMATAN
A.     Pantai Celong............................................................................................... 2
B.     Pantai Jodo.................................................................................................. 5
C.     Curug Agung................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan.................................................................................................. 9
B.     Saran .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10
LAMPIRAN...................................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
              Kabupaten Batang merupakan daerah yang memiliki potensi pariwisata yang melimpah, banyak tempat yang memiliki keindahan yang tidak kalah jauh dari daerah lain di Indonesia. Namun saat ini banyak masyarakat yang berasal dari daerah Batang sendiri yang cenderung menyepelekan potensi yang ada di daerah Kabupaten Batang dan memilih daerah lain untuk dikunjungi dan menghabiskan waktu liburannya.
              Berdasarkan hal tersebut kami selaku penulis berusaha untuk menggambarkan dan menunjukka kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh ketiga obyek wisata yang telah kami teliti, agar banyak masyarakat yang sadar dan akan lebih memilih obyek wisata sendiri sebelum memutuskan untuk berliburan ke daerah lain.
B.     Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dari hasil Study Tour ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa keunggulan obyek wisat berkaitan dari daerah lain?
2.      Kenapa daerah terkait layak untuk dikunjungi?
3.      Apa masalah yang dialami obyek berkaitan?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Meningkatkan minat masyarakat terhadap obyek wisata lokal.
2.      Membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan kualitas pariwisata pada daerah lokal.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Dapat mengetahui keunggulan obyek wisata di daerah yang kami teliti.
2.      Membantu pemerintah dalam mengatasi permasalah dalam penataan.
3.      Meningkatkan minat masyarakat pada wisata lokal.
E.     Metode Penelitian
              Pada pembuatan laporan perjalanan ini, metode yang kami gunakan yaitu melalui metode pengamatan secara langsung.
BAB II
HASIL PENGAMATAN

A.    Pantai Celong

Pantai Celong, merupakan pantai yang sudah berpuluh tahun menjadi ikon pariwisata tradisional,  wisata anak-anak desa di pegunungan yang sudah bosan hanya melihat-lihat daun padi dan hamparan sawah. Sekali-kali menikmati liukan gelombang air laut, atau sekedar memandang ombak saling berlomba menebas bibir  pantai, menikmati suasana sunset. Bahkan beberapa pengunjung menjadikan lokasi ini sebagai tempat hiburan memancing, dengan menyewa kapal boat kecil ke sedikit tengah laut. Dibandingkan dengan banyak pariwisata di Kabupaten Batang, Pantai Celong yang berada di Desa Mangunsari, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten Batang Jawa Tengah memanglah kurang begitu favorit dikenal, bahkan mungkin oleh sebagian warga di Kabupaten Batang terutama yang tinggal di bagian barat. Pantai ini memang tidak terlalu menarik untuk dikunjungi, terutama oleh tourist luar kota yang berselera tinggi. Di samping kondisi pantai yang kurang terurus, pengunjung yang mau mengakses ke pantai ini juga harus melewati jalanan yang tidak terlalu representatif sebagai sebuah lokasi wisata. Kanan kiri jalan ke lokasi memang sangat indah dengan hijauan pepohonan karet dan randu, dilatari-belakangi oleh area perbukitan indah.
Namun Pantai Celong memiliki beragam permasalahan yang cukup sulit untuk diselesaikan seperti, sampah di sekitar bibir daratan spot-spot peristirahatan yang  tidak terawat, kondisi airnya juga kurang jernih, mungkin disebabkan oleh banyaknya sampah-sampah yang “terbuang” di sepanjang garis pantai.
Masa depan pantai ini sebenarnya bisa menjadi lebih menarik dengan penataan dan pembangunan kembali spot-spot sekitar yang ideal untuk dikunjungi, memiliki potensi menjadi ikon wisata favorit di Kabupaten Batang. Tentunya, Pemerintah harus lebih memberi perhatian secara serius dan melibatkan pengembang lokal, serta keharusan melibatkan penduduk setempat untuk pemeliharaannya. Untuk keluasan jalan akses ke pantai serta lokasi pantai sendiri juga perlu diperhatikan, mengingat keadaan sekarang ini begitu “sempit” dan kurang terjangkau bus-bus wisata. Bus-bus wisata yang mampu menjangkau Pantai Celong ini, hanya bus-bus angkutan antar kota. Tantangan yang tidak kalah “hebat”, adanya rumah-rumah warga yang merata di “seantero” pantai. Lokasi pantai berdesakan dengan hunian warga, sehingga Pantai Celong seolah bukan pantai wisata, tetapi sebuah desa dengan corak rumah berjajar di pantai. Berbagai kendala di atas, sangat berat untuk dirubah. Tanpa merubah “pesona” perumahan pantai ini, luas pantai sebagai lokasi wisata kurang cukup, dimana membutuhkan spot-spot yang representatif sebagai lokasi wisata unggulan. Ataupun, menjadikan perumahan itu sendiri sebagai bagian dari lokasi wisata. Di beberapa lokasi di pantai ini, terutama di sebelah barat yang berumput, sering dipergunakan oleh siswa-siswi sekolah sebagai spot perkemahan kecil. Siswa-siswa sekolah pada musim tertentu, menjadikan Pantai Celong ini sebagai lokasi “mistis” untuk perenungan malam dan pencarian hakikat jati diri. Perenungan jati diri dengan iringan hembusan angin malam pantai yang sejuk, di atas rumput hijau dan bebatuan pantai.
Kita berharap bahwa Pemerintah Kabupaten Batang, segera tanggap terhadap aspirasi masyarakat ini, agar wisata “seadanya” ini melonjak dan mendatangkan berkah bagi warganya dan tentunya menaikkan pendapatan daerah Kabupaten Batang. Terlepas dari semua itu, seburuk apapun sebuah lokasi, maka pengaruh Sumber Daya Manusia untuk merenovasi dan membangun perlu ditumbuhkan lebih dahulu. Tanpa SDM yang bermutu dan apresiatif, Pantai Celong akan tetap tertutup oleh dedaunan karet dan randu yang mulai layu, yang hanya dikunjungi anak-anak desa yang datang untuk sekedar menikmati hiburan seadanya, dengan biaya yang tentunya..murah meriah.
















B.     Pantai Jodo
      Pantai Jodoh atau sering disebut juga pantai Buntu ini terletak di desa Sidorejo kecamatan Gringsing kabupaten Batang provinsi Jawa Tengah.

Seperti kebanyakan pantai-pantai di utara pulau Jawa, pantai ini juga mempunyai pasir cokelat. Pemandangan asri yang ada di pantai ini sangat memukau. Pantai ini memang belum mengalami perbaikan atau pembangunan-pembangunan sebagai penunjang tempat wisata tetapi dengan pemandangan yang alami dan air laut yang tidak tercemar, pantai ini sangat tidak patut untuk dilewatkan.
Pantai ini juga unik karena di sepanjang pantai ada rel kereta api yang jika kita beruntung akan menikmati pemandangan yang masih alami dan kereta api yang hilir mudik lewat.
Walaupun pantai ini belum mengalami pembangunan infrastruktur yang memadai tetapi para pengunjung tidak perlu khawatir akan kelaparan disana karena di sepanjang pantai juga sudah banyak masyarakat-masyarakat sekitar yang berjualan berbagai macam makanan.
Pantai jodoh di kecamatan Gringsing ini memang masih tergolong tempat wisata baru bahkan belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan, ini mungkin karena kurangnya perhatian yang diberikan dinas pariwisata atas pantai ini. Hal ini bisa dilihat dari keadaan jalan menuju tempat lokasi sangat buruk dan tidak adanya petunjuk arah untuk menuju lokasi pantai jodoh tersebut tetapi sekali lagi wisatawan yang akan berkunjung tidak perlu khawatir karena para wisatawan bisa bertanya para penduduk di sepanjang jalan menuju pantai ini.
Sedangkan kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar tempat wisata pantai jodoh ini kebanyakan masyarakat adalah seorang petani. Dan sebagian kecil masyarakat adalah nelayan, pedagang dan pegawai swasta.
Untuk saat ini jalan menuju tempat wisata pantai jodoh ini hanya dapat di tempuh dengan sepeda motor atau kendaraan pribadi saja. Sedang untuk bus belum bisa mencapai lokasi, ini karena keadaan jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati bus.
Karena belum adanya tindakan yang bersifat mendukung dari dinas pariwisata untuk pelestarian tempat wisata ini, maka pengelola pantai jodoh masih berpusat dari swadaya masyarakat sekitar tempat wisata.
Semoga kedepannya pemerintah terkait bisa lebih memperhatikan tempat wisata ini karena sangat sayang jika tempat wisata pantai jodoh dibiarkan begitu saja.



C.    Curug Agung
Curug Agung terletak di Dk. Pagedigan, Ds. Pasusukan, Kec. Bawang, Kab. Batang. Ketinggian Curug Agung sekitar ±20m yang dibawahnya membentuk genangan seperti kolam yang bisa digunakan untuk mandi ataupun bermain air dan dan berfoto oleh para Pengunjung. Tekstur bebatuan di sekitarnya begitu eksotis dan menakjubkan, mungkrin juga dapat membuat orang yang melihatnya sangat takjub dan kagum dengan keindahan sekitar curug agung karena bentuknya yang unik & indah.
            Area dibawah Curug juga dapat digunakan untuk Camping, namun harus melalui Perizinan dari pihak pengelola terlebih Dahulu.
Mitos & Sejarah Curug Agung Bawang Batang
Konon, Menurut Warga Setempat Air Terjun ini pernah digunakan untuk mandi Seorang Petapa dari Kerajaan Kalingga yang Petilasannya berada di pingir jalan menuju curug namun tak begitu nampak bahwa tempat tersebut  merupakan sebuah Petilasan. Ada pula yang bilang kalau Air dari Curug ini dapat berkhasiat mengangkat drajat & kewibawaan.
            Dukuh Pagedigan sendiri dulunya merupakan tempat persembunyian para pejuang gerilya dari Penjajahan Kolonial Belanda.
Prasarana Curug Agung Bawang Batang.
            Curug Agung saat ini sedang berada daLam Proses Pengelolaan oleh Warga Setempat yang diharapkan dapat mengundang minat pengunjung guna menambah tingkat perekonomian warga setempat pada khususnya. Maka dari itu, pemuda setempat mulai bergotong royong membangun sarana prasarana untuk mempermudah dan memperindah kondisi Curug. Setiap pengunjung dikenai biaya parkir motor senilai Rp. 2000,-/Motor.
            Seiring bertambahnya Pengunjung, warga berusaha memperluas akses jalan, diharapkan Mobil dapat masuk sampai ke tempat Parkir, Akan disediakan tempat bilas untuk Pengunjung yang bermain air, dan kerja bakti warga membersihkan bebatuan Curug yag samar karena tertutup oleh rimbunnya belukar.
           



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
        Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :
1.      Dari semua obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Batang memiliki keunikan dari segi bentuk maupun suasana.
2.      Pemerintah perlu berperan aktif dalam membangun dan menata sarana dan prasarana yang ada di daerah wisata yang memerlukan penanganan secara khusus.
3.      Perlu adanya kesadaran pada masyarakat untuk membangun dan mengembangkan obyek wisata agar bisa menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.
4.      Masing – masing tempat wisata yang kami teliti merupakan tempat yang berpotensi untuk menjadi tempat wisata yang dengan pengelolaan yang  baik
B. Saran
Penulis memberikan saran sebagai berikut :
1.      Semoga dengan adanya karya tulis ini masyarakat lebih mengenal obyek wisata di daerah berkaitan.
2.      Masyarakat haruslah lebih sadar akan pentingnya menjaga dan membangun obyek wisata agar dapat menjadikan wilayahnya menjadi wisata yang digemari masyarakat luas.
3.      Masyarakat lebih tahu daerah yang berpotensi sebagai sarana wisata di daerah Batang.
4.      Masyarakat lebih mencintai daerah wisata di daerah Batang.
DAFTAR PUSTAKA



http://www.mbatang.com/2015/08/wisata-curug-agung-bawang-batang-jawa.html

0 komentar:

Posting Komentar