MAKALAH PEMBUATAN ES PUTAR
(Es Dumang /
Es Dung-Dung Mangga)
Disusun Oleh :
Ainun Silvi
Leny Widyawati
Reni Sugiharti
Salafudin Al Ayyubi
Suciyani
KELAS XII IPA 2
SMA NEGERI 1 BAWANG
TP. 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel
terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
1) penurunan tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik didih 3) penurunan titik beku
4) tekanan osmosis.
Salah satu penerapan sifat koligatif
adalah dalam pembuatan es puter. Dalam hal ini, yang kami lakukan adalah
pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana dengan cara yang
sederhana.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di angkat adalah :
1.
Apa saja
faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar?
2.
Bagaimana
cara pembuatan es putar?
3.
Bagaimana
membuat alat sederhana pembuatan es putar?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan tentang pembuatan es putar ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar.
2.
Untuk
mengetahui cara pembuatan es putar.
3.
Untuk
mengetahui cara membuat alat sederhana es putar.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan laporan ini adalah :
1.
Memberikan
informasi tentang faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar.
2.
Memberikan
informasi tentang pembuatan es putar.
3.
Memberikan
informasi tentang pembuatan alat es putar sederhana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan
adalah sifat larutan
yang tidak tergantung pada
macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat
terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah
dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami :
1.
Penurunan
tekanan uap jenuh
2.
Kenaikan
titik didih
3.
Penurunan
titik beku
4.
Tekanan
osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam
larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan
elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan
elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak
terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas
sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
A.1 Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Pada setiap
suhu, zat cair
selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan
uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair
menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut
itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan
berkurang.
A.2 Kenaikan
Titik Didih
Adanya
penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari
titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih
dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
Sedangkan untuk
larutan elektrolit dinyatakan dengan ΔTb = m . Kb . i
A.3 Penurunan
Titik Beku
Untuk penurunan
titik beku larutan non elektrolit persamaannya dinyatakan sebagai:
ΔTf = m . Kf
Sedangkan untuk larutan elektrolit dinyatakan sebagai ΔTf
= m . Kf . i
A.4 Tekanan
Osmosis
Tekanan osmosis
adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan
molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses
osmosis).
B. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan
Dalam Pembuatan Es Putar
Adonan es krim ditempatkan
dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil
diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C. Proses tersebut
mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat di
bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan
kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur.
Temperatur
normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk
membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah
-3 oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam
dalam proses pembuatan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat
digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku
larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air
garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar.
Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim
padat dan lezat seperti yang diinginkan.(Susilowati, Endang : 2004,16)
Es krim
merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak zaman
Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta mengandung
zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling
populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari
satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
Es krim adalah
anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat, Banyak fakta
menyebutkan bahwa es krim merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi.
Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa
lemak (skim), gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa.
Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran bahan, pasteurisasi,
homogenasi, aging di dalam refrigerator, pembekuan sekaligus pengadukan di
dalam votator, dan terakhir adalah pengerasan (hardening) di dalam
freezer.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A.
Metode
Penulisan
Karya tulis ini
ditulis dengan menggunakan metode gabungan antara deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara
sistematis, dan dilengkapi dengan data-data berupa kata-kata dan angka
(statistik). Metode ini dipilih karena
sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas.
B.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah melalui studi literatur (literature research). Penulis melakukan telaah
pustaka yang berupa buku-buku teks, artikel-artikel di internet, koran dan
sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.
C.
Metode Analisis
Data
Metode analisis
data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke
dalam bentuk penyajian yang sesuai. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan
rumusan masalah yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Faktor Yang
Mempengaruhi Pembuatan Es Putar
Setelah
dilakukan percobaan, yang mempengaruhi baik/tidaknya kualitas es puter adalah :
1)
Kualitas bahan
2)
Lamanya pemutaran
3)
Perasa yang digunakan
4)
Bahan bahan yang digunakan harus di
pastikan baik, terbebas dari kotoran/bakteri
B.
Cara Pembuatan
Es Putar
Cara pembuatan
es putar, yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan seperti :
1)
½ liter santan kelapa murni
2)
½ kg gula pasir
3)
50 gram tepung maizena
4)
100 gram tepung sagu
5)
Daun pandan secukupnya
6)
Garam halus secukupnya
7)
Es batu
8)
Ember Plastik
9)
Kaleng alumunium
10) Sendok
11) Cup plastik
12) Pelengkap (yang
kami gunakan 1 kg buah mangga yang di ambil sarinya dan 2 saset susu putih
kental)
13) Kompor
14) Garam kasar
secukupnya.
Setelah
semua bahan siap, Panaskan santan hingga mengental. Aduk terus, jangan sampai
santan pecah. Tambahkan larutan maizena ke dalam santan yang sedang di
panaskan. Aduk rata. Tambahkan garam dan daun pandan yang sudah di potong
potong ke dalam larutan yang sedang di panaskan. Aduk hingga larutan mengental.
Setelah mengental, angkat kemudian dinginkan. Masukkan larutan ke dalam panci
yang diameternya lebih kecil dari baskom alumunium. Tutup panci. Masukkan es batu yang telah di pecah ke dalam
baskom. Taburkan garam secara merata di atasnya (ukur suhu). Putar panci untuk
membuat larutan membeku. Jika batu es mulai mencair, buang air dan gantilah
dengan bongkahan batu es yang baru. Putar panci 30-60 menit. Buka panci, es
puter siap di hidangkan. Hias sesuai keinginan. Penampilan yang menarik akan
ikut mempengaruhi ketertarikan orang untuk es puter itu sendiri.
C.
Alat pembuatan
Es Putar Sederhana
Alat es puter
yang kami gunakan dalam praktek adalah sebuah ember plastik dan sebuah kaleng
steanless dengan kaleng steanless berada di dalam ember plastik. Di dalam
ember/pinggiran kaleng diletakkan bongkahan bongkahan batu es yang ditaburi dengan
garam dapur (NaCl).
Adonan es putar
dimasukkan ke dalam kaleng steanless, kemudian tutup. Putar-putar kaleng selama
kurang lebih 30 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1)
Kualitas es putar dipengaruhi oleh
kualitas bahan dan lamanya pemutaran.
2)
Es putar memiliki keterkaitan pada
sifat koligatif larutan.
3)
Alat pembuatan es puter sederhana dapat
di buat sendiri menggunakan bahan yang sederhana
B.
Saran
1)
Dalam pembuatan es puter, harus
diperhatikan kualitas alat dan bahan
2)
Tidak perlu membeli alat/mesin
pembuatan es puter, karena kita pun dapat merancangnya dengan sangat sederhana.
Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang terpenting,
menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
izzah fahma_
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF PADA PEMBUATAN ES KRIM.html
Laporan
Praktikum Es Puter (Kimia) _ MbahDegan.html
MAKALAH “
PEMBUATAN ES PUTER ” _ Ahmad Rajanya Net di Anugrah Net.html
LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar