LAPORAN HASIL STUDI
TOUR KE BALI
Dususun untuk memenuhi Tugas Bahasa
Indonesia
Kelas XI Semester genap
Disusun Oleh :
Muhammad Niskala Rahmat
NIS : 3488.14
Program : IPA
SMA N 1 BAWANG
Tahun Ajaran 2015/2016
PENGESAHAN
Telah disahkan karya tulis dengan judul
Laporan Hasil Studi Tour ke Bali.
Disahkan
pada
:
Hari
:
Tanggal
:
Menyetujui
|
||
Pembimbing I
|
Pembimbing II
|
|
T. Wiwik Triyanti, S.Pd
|
Windiastuti Diah W, S.Pd
|
|
NIP. 19810429 201406 2 005
|
NIP.
|
Mengesahkan,
|
Kepala SMA Negeri 1 Bawang
|
Drs. Saifudin
|
NIP. 19640815 199412 1 002
|
MOTTO
·
Masa
depan adalah milik mereka yang mampu untuk tetap terus berlatih dan belajar.
·
Kegagalan
adalah awal dari kesuksesan.
·
Percuma
punya mimpi banyak kalau tidak di tantang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perjalanan ke Bali
yang diberikan ke sekolah sebagai kelengkapan tugas dengan tepat waktu.
Penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.
Kepala
sekolah SMA Negeri 1 Bawang.
2.
Ibu/Bapak
Guru yang telah memebantu dalam penyelesaian penulisan ini.
3.
Teman
– temanku yang selalu menyuport penulis.
4.
Dan
pihak-pihak lainnya yang telah membantu.
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis sudah berusaha berusaha dengan baik dalam penulisan laporan perjalanan
ini. Namun, penulis menyadari bahwa laporan perjalanan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan di
masa yang mendatang. Atas saran, kritik maupun bantuan penulis ucapkan terima
kasih.
Bawang, 12 Mei 2016
Penyusun,
Muhammad Niskala Rahmat
NIS : 3488.14
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................
i
PENGESAHAN..............................................................................................
ii
MOTTO............................................................................................................
iii
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
iv
DAFTAR
ISI...................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...........................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan.........................................................................................
1
D. Manfaat
Penulisan......................................................................................
1
E. Metode
Penulisan.......................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Letak Pulau Bali.........................................................................................
3
B. Objek
Wisata..............................................................................................
3
C. Kebudayaan
Masyarakat Bali....................................................................
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................
18
B. Saran
..........................................................................................................
18
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................
19
LAMPIRAN....................................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan
negara kepulauan (negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah
pulau Bali, setiap tahunnya banyak wisatawan asing maupun domestik datang
mengunjungi pulau Bali. Mereka tidak hanya tertarik oleh keindahan alamnya
saja, tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang begitu
kental dan terjaga oleh masyarakatnya meskipun banyak kebudayaan asing yang
mulai masuk kedalamnya. Tak khayal bahwa pulau Bali pernah di tetapkan menjadi
Situs Warisan Dunia oleh UNESCO dan menjadi pulau Terindah se-Asia pada tahun
2016.
Berdasarkan hal
tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan masyarakat Bali dan
obyek wisata yang menarik di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui
lebih jauh tentang keindahan dan kebudayaan di pulau Bali.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
rumusan masalah dalam penelitian adalah:
1. Dimanakah
letak pulau Bali ?
2. Objek
wisata apa yangterdapat di pulau Bali?
3. Apa
sajakah adat dan kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali ?
C. Tujuan
Penulisan
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Mendiskripsikan
letak pulau Bali.
2. Mendiskripsikan
objek wisata yang terdapat di Pulau Bali.
3. Mendiskripsikan
adat dan kebudayaan masyarakat Bali.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai
berikut:
1. Dapat
mengetahui tentang letak pulau Bali.
2. Dapat
mengetahui tentang objek wisata yang terdapat di Pulau Bali.
3. Dapat
mengetahui tentang adat dan kebudayaan masyarakat Bali.
E. Metode
Penulisan
Metode yang penulis gunakan adalah
Metode Observasi yaitu:
Pengamatan langsung menggunakan alat indera atau alat bantu untuk
penginderaan suatu subjek atau objek. Observasi juga merupakan basis sains yang
dilakukan dengan menggunakan panca indera atau instrument sebagai alat bantu
penginderaan ( Purnomo, 2008).
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Letak
Pulau Bali
Pulau
Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali
terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya
beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Kemiringan
lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha
dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4
(empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau
Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali
terkenal sebagai daerah wisata.
Luas wilayah Provinsi
Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik
Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55
kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Batas-batas
wilayah Bali :
a. Utara : Laut
Bali.
b. Selatan :
Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat
Bali, Provinsi Jawa Timur.
d. Timur :
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
B. Objek
Wisata
1. Tanah
Lot
'Tanah Lot' adalah sebuah objek
wisata di Bali,
Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di
atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di
atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian
dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan
dewa-dewa penjaga laut.
a.
Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh
seorang brahmana yang mengembara dari Jawa.
Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali
akan ajaran Hindu
dan membangun Sad Kahyangan
tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben,
iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti
Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk
meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot
beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi
ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular
ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti
ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari
ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya'
menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
b. Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa
Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan.
Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas
tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan
berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya
ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
c.
Hari
Raya
Odalan
atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti
pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda
Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di
Pura Ini.
2. Danau
Bedugul
a.
Legenda
Ada beberapa cerita yang
menyebutkan mengenai sejarah asal usul nama tempat wisata ini sehingga disebut
Bedugul. Cerita yang pertama yaitu, Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu
"Bedug" karena adanya kelompok masyarakat Muslim di
sekitar bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang merupakan alat komuniksi tradisional
masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama seperti kentongan. Penggabungan
kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama daerah ini disebut Bedugul.
Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada seorang
raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan tak sengaja di lihat oleh warga
sekitar, sambil mereka mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi
penamaan tempat wisata Bedugul. Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah
berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas
sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para
pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata
Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir
saat akan menjalankan kewajiban sholat. Beberapa tempat wisata juga
terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau
Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air
Terjun Git-git dan Air Panas Angseri. Dengan banyaknya tempat wisata di daerah
ini, Anda tidak akan merasa bosan.
b. Lokasi
Objek wisata ini terletak di desa Candi
Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan , Bali kurang lebih berjarak 45
km dari pusat kota. Atau kurang lebih berjarak 50 km kea rah utara dari ibukota
provinsi Bali yaitu Kota Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran
tinggi, di tempat wisata ini terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak
diketingian 1250 meter diatas permukaan laut. Karena terletak didaerah dataran
tinggi, maka Bedugul memiliki udara yang sejuk dan suhu berada di kisaran 17
hingga 25 derajat celcius. Bukan hanya Danau Beratan, disekitar danau ini juga
terdapat pula sebuah Pura yang dikenal dengan sebutan Pura Ulun Danau.
3. Tanjung
Benoa
a.
Legenda
Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang
sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau wisata bahari dan sering
disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Jenis wisata bahari yang
tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung Benoa. Tempat wisata Tanjung
Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali
yang sering digunakan sebagai tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini
adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat
penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka. Pulau ini yang
berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu. Untuk mencapai lokasi
ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass bottom yang
memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif
sewa perahu sekitar Rp 50.000 per orang.
b. Lokasi
Tanjung Benoa terletak di ujung selatan
pulau Bali, terletak di Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung Bali. Tanjung
Benoa ini adalah nama pantai yang berujung sempit. Jarak tempuh bila hendak ke
pantai ini kira-kira 12 km dari Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit
perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.
4. Pantai
Kuta
a.
Sejarah
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta
merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari lokal diperdagangkan
kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang
Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya
dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara
raja-raja Bali dengan Belanda. Hugh Mahbett juga telah menerbitkan
sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada
masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya
untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu
kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti
penginapan, restoran dan tempat hiburan. Di Kuta terdapat banyak pertokoan,
restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya,
pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan
restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean
Beach Club, Kamasutra,
adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
b. Lokasi
Pantai Kuta adalah sebuah tempat
pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar,
ibu kota Bali, Indonesia.
Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek
wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut
sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach)
sebagai lawan dari pantai Sanur.
5. Tari
Barong dan Keris Dance
a.
Sejarah
Masyarakat Bali
percaya bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede Mecaling,
penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa
Penida. Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan masyarakat untuk membuat
patung yang mirip Ratu Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi besar, hitam dan
bertaring, lalu mengaraknya keliling desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para
mahluk halus ketakutan melihat bentuk tiruan bos mereka, lalu menyingkir.
Hingga kini, di banyak desa, secara berkala masyarakat mengarak Barong Landung
untuk menangkal bencana.
b. Jenis
Barong Bali
v Barong Ket atau Barong Keket
v Barong Bangkal
v Barong Landung
v Barong Macan
v Barong Kedingling
v Barong Gajah
v Barong Asu
v Barong Brutuk
6. Teman
Joger
Joger merupakan salah
satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan
sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya
dapat diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung. Bangunan
Teman Joger di sini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di
bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain
ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor
mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran /
majalah lokal, nasional dan internasional. Selama ini Joger sangat idendik
dengan T-shirt / kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh,
tapi sebernya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan
buah tangan unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang
simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka
pernak-pernik cinderamata lainnya.
a.
Sejarah
Joger merupakan kependekan dari nama
pemilik toko ini yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabatnya yang
berasal dari Jerman yaitu Gerhard yang memberinya modal usaha. Pak joger yang
merupakan adik kandung Jaya Suprana direktur Jamu Jago ini merupakan pemilik CV
Wira’s Garment Melania Soraya yang memproduksi kaos-kaos dan pernak-pernaik
khas Joger dan Jok Mah Li (Pojok mahal sekali yaitu barang-barang luar negeri
yang dijual dengan harga miring). Barang-barang yang dijual ditokonya ada
sekitar 10.000 macam. Gerainya selalu penuh dengan wisatawan yang dengan bangga
memakai kaos-kaos yang bertuliskan kata-kata “bijak” ciptaan pak Joger,
diantaranya : “Belanja tidak belanja tetap thank you.”
b. Lokasi
Teman Joger dibangun di desa Luwus, di
tepi Jalan Raya Luwus Bedugul.
7. Puja
Mandala
Semangat kebersamaan
yang kental dalam masyarakat Bali melahirkan kompleks peribadatan Puja
Mandala di Nusa Dua. Berawal dari keinginan umat Islam di Bali untuk
mendirikan masjid di daerah Nusa Dua, inisiatif ini disambut dengan ide dari
Menteri Pariwisata yang pada saat itu dijabat oleh Joop Ave untuk membangun
tempat ibadah kelima agama dalam satu kompleks sebagi simbol kerukunan umat
beragama di Bali.
Lokasi Puja Mandala
mulai dibangun pada tahun 1994 di atas tanah hibah seluas 2 hektar dari PT.
Bali Tourism Development Corporation (BTDC). PT. BTDC adalah pihak pengelola
daerah Nusa Dua dimana telah berhasil membangun daerah Nusa Dua sebagai salah
satu tempat tujuan utama wisata di Bali. Pada tahun 1997, daerah Puja Mandala
secara resmi disahkan oleh Menteri Agama Tarmidzi Taher.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
§
Gereja
Katolik Bunda Maria Segala Bangsa (1997)
§
Gereja
Kristen Prostestan Bukit Doa (1997)
§
Masjid
Ibnu Batutah (1997)
§
Vihara
Budhina Guna (2003)
§
Pura
Jagat Natha (2005)
Biarpun tujuan awal dari Puja Mandala
adalah sebagai fasilitas ibadah wisatawan yang menginap di daerah Nusa Dua,
seiring dengan jalannya waktu, lokasi Puja Mandala sudah menjadi salah satu
tempat kunjungan utama bagi wisatawan di Nusa Dua. Puja Mandala juga sering disebut sebagai miniatur
kerukunan umat beragama di Indonesia. Dengan relasi harmonis dan dinamis,
semangat kebersamaan dalam Puja Mandala lahir dari relung jati diri masyarakat
pendukung nya. Keberadaan tempat-tempat beribadah di Puja Mandala bukan hanya
sebatas simbol saja, namun merupakan bentuk nyata dari toleransi hakiki dalam
suasana informal, akrab dan terinternalisasi dalam keseharian hidup. Disini,
perayaan Ekaristi umat Kristen seringkali diselingi suara adzan maghrib. Atau
shalat Jum’at tetap digelar pada saat hari raya Nyepi, walau tanpa pengeras
suara. Disini dapat disaksikan secara lansung cermin Bhinneka Tunggal Ika
secara nyata.
8. Pasar
Seni Sukowati
Pasar Sukowati berada
di kabupaten Gianyar, yang dibangun di atas tanah seluas ± 600 m2 dengan jumlah
bangunan 2 lantai. Arsitektur yang digunakan adalah paduan antara warna merah.
Arsitek pertama disebut Bagus Tuger. Pasar seni Sukowati terlihat bersih,
teratur, dan rapi, sehingga pengunjung nyaman selama berbelanja. Pusat pasar
seni Sukowati dibagi menjadi 3 bagian gedung utama yaitu :
a. Ardha Candra
Merupakan festival Bali yang dilaksanakan antara bulan Juni
sampai bulan Juli. Ardha Candra diresmikan pada tanggal 15 April 1997 oleh
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Drs. arif Tharif yangdiambil dari
gunung Mahameru.
b. Kaisar Hawa
Merupakan tempat festival kesenian Bali di dalam ruangan
tertutup.
c. Mahendra Giri Buana
Merupakan galeri untuk memamerkan karya seni rupa di Bali.
Keseniannya diresmikan oleh Bapak Marshori tanggal 14 Febuari 1973 yang berisi
:
v Melat
v Senopati
v Perang
Buleleng
Di pasar seni Sukowati
ini para pengunjung dapat membeli hasil kerajinan tangan anak Bali. Sebagai pasar seni yang terdiri dari ratusan pedagang,
transaksi yang terjadi membutuhkan proses tawar menawar yang sengit. Pedagang
pasar ini sering menaikkan harga barang setinggi langit untuk menarik untung
sebesar-besarnya, sehingga kejelian para pengunjung serta kepandaian menawar
harga adalah kunci mendapatkan barang terbaik dengan harga termurah. Tak jarang
pembeli harus membandingkan harga antara satu kios ke kios lain karena selisih
harga yang mungkin bisa puluhan ribu.
9. Sangeh
a.
Sejarah
Dulunya sangeh merupakan saksi bisu dari megahnya kejayaan kerajaan mengwi di
Bali yang membuat tempat peristirahatan megah di Pura Taman Ayun Mengwi.
Di dalam hutan sangeh itu terdapat sebuah pura yang konon di buat oleh Anak
Agung Anglurah Made Karangasem Sakti putra angkat dari Raja Mengwi saat itu
Cokorda Sakti Blambangan pada abad ke-17 dan diberi nama Pura Bukit Sari.
Konon diceritakan bahwa, ketika Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti ini
melakukan pertapaan ia mendapat Wahyu (bisikan halus) untuk
membangun sebuah pura di kawasan hutan sangeh sekarang ini. Kemudian meliau
melakukannya dan akhirnya berdirilah Pura Bukit Sari itu yang kemudian di jaga
dan dijadikan tempat persembahyangan bagi masyarakat sekitar.
Lalu mengapa hutan itu diberi nama Hutan Sangeh Bali? Masyarakat sekitar
masih percaya bahwa konon pohon pala yang ada di hutan sangeh itu berasal dari
Gunung Agung. Bukan di gotong menggunakan alat kendaraan, melainkan pohon pala
itu berjalan dan bergerak dengan sendirinya. Karena diLihat oleh Orang
di sebuah tempat maka pohon-pohon itu langsung diam di tempat itu
dan kemudian tempat itu diberi nama sangeh. Sangeh terdiri dari dua duku kata
yakni Sang yang berarti Orang, dan Ngeh berarti
melihat. Jadi artinya Sangeh itu adalah tempat dimana Orang Melihat pohon pala
berjalan dan terdiam di tempat itu.
b. Lokasi
Hanya terletak sekitar 20 km saja dari
Denpasar. Salah satu pesona dari Taman Wisata Alam Sangeh Bali adalah wisata hutan
yang termasuk hutan lindung yang dilindungi dengan luas sekitar 14 hektar.
10. Cah
Ayu
Cah Ayu adalah
central oleh-oleh khas Bali yang di dirikan oleh seorang anak dari desa
terpencil di bawah lereng gunung jawa tengah. Dengan bermodal tekad yang kuat
pak robani mengadu nasib ke pulau Bali pada awaL tahun 90-an . Disana tidak
semudah harapan ,beliau sempat jadi PRT dan malam harinya menjadi penjaga
sebuah rumah sakit. Lama kelamaan pak robani mencoba berbagai pekerjaan dan
usaha ,dari jualan bakso ,mie ayam, tukang sayur , jamu dll . Pada akhirnya
beliau memutuskan untuk menjual kacang goreng (kacang asing khas Bali). Dengan
keuletan dan kegigihannya pak robani berhasil membuat sebuah perusahaan dan
central oleh-oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata (di daerah pasar seni
sukawati) . Akhirnya cahayu berdiri pada tanggal 27 september 2002. Tujuan
didirikannya cahayu sendiri untuk melayani wisatawan lokal maupun mancanegara
yg berkunjung diBali. Cahayu membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil di
Bali sehingga hidup mereka lebih layak. Demikian sejarah singkat berdirinya
cahayu yang di dirikan oleh seorang robani , hanya bermodal tekad , ketekunan
dan ketrampilan untuk menjadi sukses .
Semoga kisah ini bisa menginspirasi generasi muda untuk berani mengambil resiko menjadi wirausahawan dan membuat Indonesia lebih baik atau paling tidak bisa mengangkat derajat kehidupan diri sendiri.
Semoga kisah ini bisa menginspirasi generasi muda untuk berani mengambil resiko menjadi wirausahawan dan membuat Indonesia lebih baik atau paling tidak bisa mengangkat derajat kehidupan diri sendiri.
11. Dream
Land
Dreamland berada di
Desa Pecatu, Kabupaten Badung, yang terletak di bagian selatan Pulau Bali. Anda
dapat mencapai pantai ini sekitar 30 menit dari Pantai Kuta ke arah Jimbaran.
Pantai yang masih asri dan alami ini terletak di ujung selatan Badung Selatan.
Anda akan menjumpai pantai ini dalam perjalanan menuju pura terkenal di Bali
yaitu Pura Uluwatu.
Anda mungkin bingung
mengapa pantai ini disebut Dreamland? Pantai lainnya di Bali menggunakan
nama lokal, sedangkan pantai yang satu ini menggunakan bahasa Inggris yaitu dreamland
yang berarti tanah impian. Ternyata ada asal-usulnya. Konon, pantai ini
dinamakan Dreamland karena di wilayah Pecatu sempat akan dibangun salah
satu kawasan pusat wisata terbesar dan terunik di Asia Tenggara. Selain itu, di
sana juga akan dibangun resor superluks yang dipadukan dengan kawasan wisata
yang menonjolkan keindahan dan keaslian alam serta pelestarian lingkungan
hidup.
Sebelumnya daerah ini
adalah daerah tandus dan gersang. Pada saat krisis moneter tahun 1998, mega
proyek ini terbengkalai. Namun, karena penduduk setempat sangat berharap agar
proyek ini selesai, dengan harapan mereka bisa beralih ke bisnis pariwisata
dari pertanian, maka mereka menamakan tempat ini sebagai tanah impian yang
dalam bahasa Inggris disebut dreamland. Sejak itulah kawasan ini
dinamakan Dreamland.
12. Karang
Kurnia
Adalah pusat oleh-oleh di pulau Bali
yang didirikan oleh I Gede Wireyasa. Berawal dari studi bandingnya di toko
oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri. Karang kurnia memiliki beberapa cabang,
yaitu:
a.
Jalan
Cargo Denpasar Bali
b. Jalan
Gatot Subroto Denpasar Bali
Di sini bisa ditemukan berbagai macam
kerajinan dan oleh-oleh lainnya, seperti : lukisan, patung, pakaian anak dan
dewasa, bed cover, pernak-pernik, batik,dll. Barang-barang tersebut tidak
semuanya buatan Bali melainkan banyak yang diambil dari pulau Jawa seperti
batik.
Pasar karang kurnia lebih murah
dibanding pasar lain di Bali. Dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana
yang lumayan segar membuat pengunjung merasa nyaman.
C. Kebudayaan Masyarakat
Bali
1. Sistem kepercayaan
Mayoritas masyarakat Bali adalah
beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat Bali yang beragama Hindu
percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang
menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak).
Selain itu masyarakat Bali juga percaya kepada berbagai Dewa yana lain yang
kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin),
dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh
abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kemBali dari
jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di
kitab Wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan
(ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini
berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang
bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura
keluarga. Di Bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura
tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan
leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
Upacara tradisional khas Bali yang
mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah
upacara pembalkaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang sudah
meninggal tidak cikubur melainka dibakar. Upacara ini memerlukan biaya
yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja.
Sebalum dibakar terlebih dahulu orang yang meninggal diletakan di sebuah tandu
panjang (seperti keranda), kemudian dibawa ketempat pembakaran. Tandu ini
biasanya diangkat oleh empat sampai delapan orang yang merupakan kerabat atau
saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan pengiring mengucapkan
puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh pemangku setelah
sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-putar
sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat
pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga
yang disimpan di tempat khusus. Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain
seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya
Galungan, dll.
Keseluruhan upacara
di Bali dapat di kelompokan sebagai berikut :
a.
Manusia
Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa.
b. Putra
Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh.
c.
Dewa
Nyadan, yaitu upacara pembesaran.
d. Buta
Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat.
2. Sistem
Kasta
Akibat kuat agama
Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat berdasarkan
kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali
dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :
a. Kasta
Brahmana
Kasta ini ditempati olah para dewa
kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi di Bali,
sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat
umum atau kasta dibawahnya.
b. Kasta
Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan
kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal kerajaan seperti patih
dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan yang diberi wewenang untuk
memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap
kasta yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang
yang ada di dalamnya.
c. Kasta
Waisya
Kasta ini di tempati oleh para petani
dan pedagang. Petani di Bali juga digolongkan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat
tinggal.
v Petani
Kelas Atas
v Petani
Kaya Sedang
v Petani
Kaya Bawah
d. Kasta
Sudra
Kasta Sudra pada masyarakat Bali yaitu
mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak
memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta
ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di Bali.
3. Sistem
Kesenian
Sistem keseniandi
Bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat Bali.
Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh
wisatawan. Tari Legong merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem,
sementara tari Kecak mengiahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
Beberapa rumah adat
di Bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana raja.
Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu
pintu masukuntuk upacara keluarga.
Pakaian adat Bali
pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah Keris yang
diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya
menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta
memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.
4. Sistem
Kekerabatan
Perkawinan merupakan
hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan
masyarakat Bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai
warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan.
Menurut ajaran adat
lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem kasta
(wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang
sianggap sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan
adalah perkawinan Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan
suami dengan saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena
menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan
pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang
dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan antara
seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
Pada umumnya pemuda
di Bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara memina kepada
keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan
adat-adat perkawinan di Bali. Kedua cara tersebut dilakukan dengan melakukan
kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis
atau dengan memberitahukan kepada keluarga si gadis bahwa si gadis telah di
bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian diadakan upacara perkawinan dan kunjunga
resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si gadis untuk meminta
diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelah menikah,
biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari orang tua
si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru.
SeBalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru
menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah
penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :
1. Dengan
adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari
mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan
devisa negara pada umumnya.
2. Untuk
menambah wawasan tentang beragam suku dan budaya di Indonesia, kita perlu
mengunjungi dan mempelajarinya.
3. Bali
adalah kepulauan yang sangat kental dengan budaya dan adat istiadatnya.
B. Saran
Penulis memberikan saran sebagai
berikut :
1. Perlu
ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki
pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara
mendirikan perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat
penelitian dan pengembangan pariwisata.
2. Perlu
adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat
parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh
bagi kemajuan jasa pariwisata Bali.
3. Untuk
menambah turis lokal maupun mancanegara, tingkat kebersihan dan ketertiban di
pulau Bali harus ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot
Id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bratan
Id.m.wikipedia.org/wiki/tanjung_benoa,kuta_selatan,badung
Id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta
http://kumpulan-makalah-baru.blogspot.co.id/2012/05/laporan-study-tour-Bali.html
https://challengerofthedream.blogspot.co.id/2016/11/contoh-laporan-hasil-studi-tour-ke-bali.html
https://challengerofthedream.blogspot.co.id/2016/11/contoh-laporan-hasil-studi-tour-ke-bali.html
LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar