Senin, 26 Desember 2016

Makalah Pembuatan Es Usang (Ubi Pisang) Tugas Kimia



MAKALAH PEMBUATAN ES USANG
(Ubi Pisang)





Disusun Oleh :
Henning Nur Hayurika
Mila Aryanti
Muhammad Niskala Rahmat
Rufiah Elika
Yogie Prasetya Al Hakim



KELAS XII IPA 2






SMA NEGERI 1 BAWANG
TP. 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik didih 3) penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.
            Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es Usang. Dalam hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana dengan cara yang sederhana.
B.     Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah yang di angkat adalah :
1.      Apa saja faktor yang mempengaruhi pembuatan es Usang?
2.      Bagaimana cara pembuatan es Usang?
3.      Bagaimana membuat alat sederhana pembuatan es Usang?
C.    Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan laporan tentang pembuatan es Usang ini adalah :
1.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es Usang.
2.      Untuk mengetahui cara pembuatan es Usang.
3.      Untuk mengetahui cara membuat alat sederhana es Usang.
D.    Manfaat Penulisan
            Manfaat penulisan laporan ini adalah :
1.      Memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi pembuatan es Usang.
2.      Memberikan informasi tentang pembuatan es Usang.
3.      Memberikan informasi tentang pembuatan alat es Usang  sederhana.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Sifat Koligatif Larutan
            Sifat  koligatif  larutan  adalah  sifat  larutan  yang  tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
            Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami :
1.      Penurunan tekanan uap jenuh
2.      Kenaikan titik didih
3.      Penurunan titik beku
4.      Tekanan osmosis
            Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
A.1 Penurunan Tekanan Uap Jenuh
     Pada  setiap  suhu,  zat  cair  selalu  mempunyai  tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
A.2 Kenaikan Titik Didih
     Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
     Sedangkan untuk larutan elektrolit dinyatakan dengan ΔTb = m . Kb . i
A.3 Penurunan Titik Beku
     Untuk penurunan titik beku larutan non elektrolit persamaannya dinyatakan sebagai:
ΔTf = m . Kf
Sedangkan untuk larutan elektrolit dinyatakan sebagai ΔTf = m . Kf . i
A.4 Tekanan Osmosis
     Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
B.     Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Usang
            Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat di bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur.
            Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3 0C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.(Susilowati, Endang : 2004,16)
            Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji sejak zaman Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza, serta mengandung zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
            Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat, Banyak fakta menyebutkan bahwa es krim merupakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran bahan, pasteurisasi, homogenasi, aging di dalam refrigerator, pembekuan sekaligus pengadukan di dalam votator, dan terakhir adalah pengerasan (hardening) di dalam freezer.



BAB III
METODOLOGI PENULISAN

A.    Metode Penulisan
            Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode gabungan antara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dan dilengkapi dengan data-data berupa kata-kata dan angka (statistik).  Metode ini dipilih karena sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas.
B.     Teknik Pengumpulan Data
            Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melalui studi literatur (literature research). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku teks, artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.
C.     Metode Analisis Data
            Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.



BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Faktor Yang Mempengaruhi Pembuatan Es Usang
            Setelah dilakukan percobaan, yang mempengaruhi baik/tidaknya kualitas es Usang adalah :
1)      Kualitas bahan
2)      Lamanya pemutaran
3)      Perasa yang digunakan
4)      Bahan bahan yang digunakan harus di pastikan baik, terbebas dari kotoran/bakteri
B.     Cara Pembuatan Es Usang
            Cara pembuatan es usang, yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan seperti :
1)      1 bungkus Santan Kara
2)      1/4 kg gula pasir
3)      1 kg Ubi Jalar
4)      2 buah Pisang
5)      Garam halus secukupnya
6)      Es batu
7)      Ember Plastik
8)      Kaleng Alumunium
9)      Air Murni
10)  Sendok
11)  Cup plastik
12)  Kompor
13)  Garam krosok secukupnya.
            Setelah semua bahan siap, Kupas Ubi Jalar lalu di cuci hingga bersih, setelah itu potong ubi jalar lalu kukus hingga matang, kemudian ubi jalar ditumbuk hingga halus. Panaskan santan dengan air di panci hingga mendidih, lalu masukkan gula pasir seperempat kg hingga larut dalam air santan. Masukkan ubi jalar yag sudah di tumbuk ke dalam santan, aduk hingga rata, kemudian tunggu hingga dingin. Setelah semua adonan dingin, masukkan ke kaleng alumunium. Siapkan es batu yang sudah dicampur dengan garam krosok di dalam ember, pastikan es batu tersebut lebih banyak agar pendinginannya lebih cepat. Masukkan kaleng alumunium yang sudah berisi adonan kedalam ember. Putar putar atau goyangkan kaleng alumuniaum hingga membeku.
C.     Alat pembuatan Es Usang Sederhana
            Alat es usang yang kami gunakan dalam praktek adalah sebuah ember plastik dan sebuah kaleng alumunium, dengan kaleng alumunium berada di dalam ember plastik. Di dalam ember/pinggiran kaleng diletakkan bongkahan bongkahan batu es yang ditaburi dengan garam krosok.
            Adonan es usang dimasukkan ke dalam kaleng alumunium, kemudian tutup. Putar-putar kaleng selama kurang lebih 30 menit.



BAB V
ANALISIS EKONOMI
A.    Modal Awal
Modal awal diperoleh dengan iuran antar anggota kelompok sebesar Rp. 5000/anak sehingga dapat diperoleh modal awal sebesar Rp. 25.000.
No
Alat/Bahan
Volume
Harga
1
Ubi Jalar
1 kg
Rp. 2500,00
2
Santan Kara
1 sachet
Rp. 2000,00
3
Gula Pasir
¼ kg
Rp. 4000,00
4
Garam Krosok
1 kg
Rp. 2500,00
5
Pisang
2 buah
Rp. 2000,00
6
Es Batu
10 buah
Rp. 5000,00
7
Cup Es Krim
50 buah
Rp. 5000,00
8
Garam Dapur
-
Rp. -
9
Dll
-
Rp. 2000,00
Jumlah
Rp. 25.000,00

B.     Target Penjualan
Target penjualan adalah seluruh siswa, guru, dan staff TU Sma Negeri 1 Bawang dengan harga/cup es krim Rp. 2000,00 dan harga 2 cup es krim Rp. 3000,00.
C.     Perolehan Laba
a)      Pemasaran Es Krim
Es krim yang dibuat sebanyak 50 cup, sebanyak 36 es krim terjual dengan harga Rp. 55.000,00 dan sisanya tidak terjual.
b)      Keuntungan
Modal awal Rp. 25.000,00 dan perolehan uang hasil pemasaran sebesar Rp. 55.000,00 sehingga laba dapat diperoleh sebesar Rp. 30.000,00 dan keuntungan tersebut kami bagi sama rata per anggota.



BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
1)      Kualitas es usang dipengaruhi oleh kualitas bahan dan lamanya pemutaran.
2)      Es usang memiliki keterkaitan pada sifat koligatif larutan.
3)      Alat pembuatan es usang sederhana dapat di buat sendiri menggunakan bahan yang sederhana
B.     Saran
1)      Dalam pembuatan es usang, harus diperhatikan kualitas alat dan bahan
2)      Tidak perlu membeli alat/mesin pembuatan es usang, karena kita pun dapat merancangnya dengan sangat sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang terpenting, menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan.



DAFTAR PUSTAKA

izzah fahma_ PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF PADA PEMBUATAN ES KRIM.html
Laporan Praktikum Es Puter (Kimia) _ MbahDegan.html
MAKALAH “ PEMBUATAN ES PUTER ” _ Ahmad Rajanya Net di Anugrah Net.html



LAMPIRAN

        
     
          



Tabel Pembeli
NO
NAMA
KELAS
KOMENTAR
1
Pak Bagyo
-
Enak
2
Bu Sulis
-
Emezing
3
Bu Aye
-
Dingin
4
Pak Fahrudin
-
Yahuud
5
Bu Tina
-
Laziz
6
Mela
XII IPA 3
Mantap
7
Tika
XII IPA 3
Terbaik
8
Ayuk
XII IPA 1
Good
9
Eka R
XII IPA 1
Uennakkkk
10
Crisna
XI IPA 3
Manis
11
Ari
XI IPA 1
Josss
12
Zakia
XI IPA 1
Maknyus
13
Mirasita
XI IPA 2
Ni comen
14
Zahra
XI IPS 2
Nicee
15
Ikhsan
XI IPA 4
Enakkkk
16
Farid
XII IPA 2
Mantapppp
17
Bilqis
XII IPA 3
Josss
18
Meli
XII IPA 1
Good
19
Novi
XII IPA 1
Lazizz
20
Refo
XII IPA 1
-
21
Cindi
XII IPA 3
-
22
Qorin
XI IPA 3
-
23
Sinta
XII IPS 3
-
24
Mila R
XI IPA -
Enakkk
25
Ur
XI IPA 4
Manis
26
Dewi
XI IPS 1
Segerr
27
Devi
XI IPS 1
Brrrrrrrrr
28
Leny
XII IPA 2
Kurang ppanas
29
Oog
XII IPA 2
Kurang pait
30
Ainun
XII IPA 2
Kurang manis liat aku
31
Salap
XII IPA 2
Nambah lagi dong
32
Rizkiana
XI IPA 3
Enak lagi kalau gratis
33
Elsa
X IPA 2
Yo
34
Riza
XII IPS 2
Sssstttttt
35
Okta
XII IPS 1
Kepooo
36
Sumardi
XII IPS 2
good

0 komentar:

Posting Komentar