Selasa, 10 Januari 2017

Kumpulan Sajak Sajak dan Puisi Romantis, Motivasi, serta Galau


Assalamualaikum sobat...

Kali ini saya akan memberikan kumpulan sajak sajak serta puisi puisi baru yang di tulis langsung oleh saya sendiri langsung simak aja yaaa



Sajak "Hembusan Malam"

Pernahkah menanti hangat sang fajar ketika tubuh dibalut beku yang membuat lidah kelu?
Saat itu, waktu seakan berjalan melalui lintasan yang sangat jauh, rasanya berlangsung sangat lama.
Aku mencoba melakukan hal lain agar segera terlupakan kelu itu, namun aku sulit bergerak. Aku hanya termenung terhadap kebekuan yang melilitku.
Aku mulai mengerti, sia-sia saja aku menantikan hangat sang fajar ketika ternyata waktu membawaku memasuki senja hari dan menuju malam gelap. Tubuhku akan tetap dalam kebekuan ini, percuma saja aku menanti, aku hanya dapatkan kehampaan, aku hanya mendamba kehidupan semu.
Nikmatilah tiupan malam, semoga aku tak lenyap bersama dinginnya hembus angin yang menerpaku.


Sajak "Penantang Impian"

Biarkan sang malam menceritakan isi hatinya
Tentang perasaan akan masa yang akan datang
Tentang keinginan dan harapan
Tentang kegelisahan dan takutan akan kegagalan

Harapan yang begitu tinggi
Keinginan yang terus menerus tak pernah berhenti
Diselingi akan ketakutan untuk melangkah
Ketakutan akan kegagalan

Bagaimana tak mungkin?
Semua berjalan beriringan
Kegagalan dan kesuksesan
Harapan dan kekecewaan

Hanya saja jika kita tak berani melangkah, sama saja kita takkan berhasil
Mangka dari itu, bermimpilah yang banyak
Dan tantang semua impian kalian
Jangan takut gagal
Karna hakikatnya usaha takkan menghianati hasil





Sajak "Senyum Manismu" 



Coklat malam ini terasa begitu berbeda..
Sembari ku mengingat senyum manismu, ku minum lagi coklat ini..
Meski terkadang serasa pahit, pahit yang terasa tak sepadan dengan senyum manismu..
Semua begitu selaras dengan lika liku hidup ini..
Tak pernah terbayang kau hadir memberikan rasa manis yang tlah lama tak kurasakan..
Hitam legam segala yang telah kurasakan, hitam legam warna dihari hariku, hitam legam suasana yang telah ku lalui..
Semua beranjak berwarna,  berasa, sejak senyum itu datang..
Kau menyuguhkan rasa yang berbeda..




Kata Senja


Sebuah waktu dimana hari yang terlihat cerah ataupun mendung mengakhiri catatannya..
Senja..?
Mungkin itu yang sering terlontar dari orang yang sering menyebutnya..
Kemegaan, kekuatan yang mampu menaenggelamkan seisi jiwa, bahkan sang mentari pun tak mampu mengelaknya..
Menguning, senyap, dan redup menanggalkan semua kenangan yang telah terjadi di hari itu..
Terbawa oleh hembusan angin malam yang yang kian terasa, masuk, menerobos, manghantam, dan menggetarkan seisi jiwa yang kosong..
Awan hitam yang mulai melumat habis sebercak cahaya yang ada, bersama bayangan yang mulai menjauh dariku..
Ombak yang kegirangan mulai melemahkan hantamannya..
Perlahan namun pasti, menenggelamkan pasir, batu, karang, yang seharusnya tak terjamah olehnya..
Seakan memberi isyarat bahwa semua tlah tiada..


Ada Apa Sahabat?


Aku pernah berfikir untuk menanyakan sesuatu padamu.
Tentang penyebab kau tiba tiba menjauhiku.
Sahabat?
Apa salahku?
Kenapa kau bertingkah seolah olah aku bersalah?
Cerilah padaku, tegur aku apabila aku salah.
Jikala memang diriku pernah bersalah kepadamu, tolong katakan, ketahuilah aku terus kepikiran tentang hal ini..
Tak pernahkah kau berfikir tentang persahabatan kita yang dulu?
Susah, senang kita bersama, tak ada ruang, jarak, dan pendapat yang bisa memisahkan kita..
Hingga kini kau bersikap canggung terhadapku..
Tersebak banyak pertanyaan di otakku, tentang kita..
Ketahuilah kawan, sebentr lagi jarak akan memisahkan kita..
Tapi ngapa justru sebelum jarak yang memisahkan kita, terlebih dahulu kau memberi jarak akan persahabatan kita..


Ada apa dengan hari ini?


Ada apa dengan hari ini?
Sesuatu yang janggal terjadi di hari ini, tentang bagaimana, apa, dan bagaimana.
Persoalan yang sering membuat orang risau, entah, mengapa harus terjadi di hari ini.
Tidakkah kau tahu?
Pelangi dan badai terjadi di hari ini?
Begitu pula dengan hitam dan putih.
Ada sesuatu hal yang aku tahu dari hari ini, yaitu..
"Jangan pernah kau mengambil keputusan yang salah hanya karna satu orang yang salah"




Nafas Senja Yang Terhilang

Sendiri lagi bersama nafas senja yang terhilang
Aku tak lagi jingga namun kelabuku telah tersinari oleh fajar yang baru
Senja yang kini tak lagi nyata, sudah tertinggal di beranda kenangan
Aku mencoba menghirup atmosfer baru, dan kutemukan kesejukan
Aku mulai nyaman dan ingin tinggal
Namun, akankah atmosfer ini tetap ada bersamaku?
Kisah-kisah sendu, akankah kau kembali mendekap hayatku?
Aku diam dengan penuh harap semu

Semoga kerapuhan ini tak menghapusmu, aku mempercayakan nyamanku bersamamu, seluruhnya yang ada padamu
-Nyamanku-




Rindu dan Kenyamanan ini


Rindu ini semakin utuh justru ketika semakin aku berusaha untuk menghilangkanmu dari pikiranku
Langkah dan setiap kisah yang terjadi, membuat hati ini ingin tinggal disisimu dan bersamamu
Kenyamanan ini menghadirkan hangat dekap yang membayangiku
Aku yang saat ini kosong menjadi kehilangan hampaku yang menganga karenamu






 

Harap Semu

Kami hanya ingin menjalani hubungan ini dengan tanpa tekanan yang berbanding terbalik dengan semua yang kami rasakan.
Bisakah kalian memahami kami?
Karena bahkan sejengkal langkah kalian pun tak pernah kami bicarakan atau bahkan kami permasalahkan.
Biarkan orang mendapat haknya untuk menjalani kehidupanya dengan bebas.





Sajak "360 derajat"


Rasanya ingin berputar 180 derajat dari tempat aku berdiri ini...
Ingin memandang sesuatu yang baru...
Bukan... bukan mengenai "meninggalkan" apa yang nampak saat ini...
Tapi aku hanya ingin mengetahui dan menikmati sesuatu yang "utuh" di 360 derajat...
Apakah yang akan nampak oleh mata ini?
Apakah yang akan dirasa oleh sukma ini?
Akankah yang menjadi harap dapat kuraih nyatanya?
Akankah kesempurnaan itu kutemukan di 360 derajat?

-360 derajat-




Rintik Hujan Bersama Kenanganmu


Rintik hujan yang sama terdengar lagi dimalam ini
Tak tau mengapa air hujan tak ada habisnya
Mungkin awan berusaha menyampaikan sesuatu hal padaku
Bagaimana dia meluapkan segala perasaannya lewat hujan
Dingin, deras, dan berkabut
Seakan mengingatkanku pada hal yang telah pergi
Mungkinkah yang dimaksud dia?
Seorang sahabat baru yang telah ku kenal 2 tahun belakangan ini?
Hmmmm..
Tak ada kata yang dapat mengungkapkan segala rasa ini
Hanya doa dan pinta yang dapat ku utarakan




Sajak "Rintik Sendu"


Mungkin caraku berlebihan, sikapku mulai tak wajar, dan lagi aku mulai terlalu manja, bahkan denganmu seseorang yang lebih muda dariku.
Kenapa harus kau hadirkan nyaman itu? Jika hanya kau perbolehkan untukku cicipi saja.
Kenapa harus menghadirkan ragamu? Jika hatimu sebenarnya tak menaruh rasa yang sama.
Kenapa harus memperlakukanku seperti seorang istimewa? Jika hanya kau lakukan saat kita saling bertatap.
Aku terlanjur menaruh rasa, aku terlanjur jatuh hati dan terima kasih sudah membantu menumbuhkan benih itu.
Tapi, apakah kau mau dan mampu merawatkannya untukku?
Semoga kerapuhan ini tak menjadikanmu jenuh untuk bertahan...





Sajak "Cakrawala Senja"


Pupuslah ajaku..
Berpayungkan cakrawala senja dalam belenggu rintik belaian diamnya gerimis..
Engkau masih peraupa tari gagas tertakma makna hembus semarak dilemanya sang angin,
Yg dengan setia menerpa dedaunan basahmu..
Entah apa yg tengah engkau rasa..
Bila bayu benar tiada mau memeluk gemulaimu ?
Berbiaskan cahya,engkau tiada terduakan tentang cantik sempurna warnamu,,
Menari temani candanya bayang dalam raut benakku..
Mempertanyakan siapa yg kan menemani kesepianku..
Menantikan rangkulan kelip gemintang malam di nirwana sana..





Puisi "Kisah Semu"


Kisahku tetaplah abadi menjadi kisahku
Nyata tak membuat semuanya 'kan baik-baik saja
Untuk apa lagi merawatkan pohon hingga berbuah
Jika dia menginginkan buah dari pohon lain

Rasamu tak lagi tersisih untukku
Hilang dan sirna
Sesaat meski sempat bahagia
Tetap takkan bisa jadi kenangan manis

Berujung buntu meski itu kisah terindah
Tetap akan menyisakan kepahitan juga
Tangis dan sedih yang terhanyut bayu
Kini teruapkan dan diterpa angin

Menghampiri jiwa yang terlilit sepi
Dan terjatuh, lagi
Sesaat sebelum semuanya berubah
Aku ingin hilang, tak kembali

Pergi, menanggalkan kisah cintaku
Sirna, lupakan segala cerita
Tertikam tombak akan kupilih
Meski terasa menusuk dan membunuh

Setidaknya akan lebih singkat kulalui sakitnya
Sekarang aku hanya mampu rebah dalam jiwa sunyiku
Tak ingin kuatkan tangan raih kisah lagi
Tak sanggup langkahkan kaki mengejar mimpi lagi

Tak bisa tegakkan kepala melihat cinta lagi
Aku tertatih, terpuruk dan kesepian
Berhenti sampai disini
Berdiam dalam kebuntuan
Dan tidur dalam kesunyian




Sajak "Pena Usang"


Hari telah berganti..
Lembaran baru telah terbuka, sebuah pena usang yang ku genggam itupun telah siap untuk menulis sajak sajak baru..
Entah sudah berapa halaman telah ku lewati, tak pernah sekalipun ku tulis sajak sajak yang menyentuh hati..
Sejenak ku mencoba melihat lembaran lembaran lama itu, tak terlihat, hitam, dan kelam..
Entah mengapa bisa seperti itu, tercorat coret bagai pena tak bertangan..
Sajak sajak yang telah ku tulis indah dulupun tercoret olehnya..
Hmmm...
Abaikan tentang itu, yang terpenting sekarang adalah tentang lembaran baru dan pena lamapun telah berada di tangan..
Seberkas sinarpun seakan berniat menawarkan hanya sekadar menarangi..
Seakan dia menginginkan sajak sajak indah yang akan ku tulis hari ini..



Sekian Kumpulan Sajak dan Puisi dari saya pribadi :) Semoga bermanfaat
Wasallamualaikum wr wb




0 komentar:

Posting Komentar