Senin, 09 Mei 2016

Sejarah, Tujuan, dan sebab dibentuknya ISIS



Sejarah Terbentuknya ISIS
            Cikal bakal ISIS adalah almarhum Abu Musab al-Zarqawi, warga Yordania yang mendirikan Tawhid wa al-Jihad di tahun 2002. Setahun setelah invasi Irak yang dipimpin Amerika Serikat, Zarqawi menyatakan dukungan kepada Osama Bin Laden dan membentuk Al Qaeda di Iraq (AQI).Taktik Zarqawi dipandang pemimpin Al-Qaida sebagai terlalu ekstrem. Tahun 2006, AQI mendirikan organisasi Negara Islam di Irak (ISI) yang kemudian melemah karena peningkatan pasukan AS dan pendirian dewan Kebangkitan oleh suku Arab Sunni yang menolak kebrutalan.Setelah menjadi pemimpin di tahun 2010, Baghdadi membangun kembali ISI. Mereka bergabung dalam pemberontakan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendirikan Front al-Nusra. April 2013, Baghdadi mengumumkan penggabungan pasukannya di Irak dan Suriah dan diciptakannya Negara Islam di Irak dan Levant (ISIS). Juni 2014, ISIS menguasai kota Mosul, dan maju ke selatan menuju Baghdad.Pada akhir bulan Juni, setelah mengkonsilidasi penguasaan beberapa kota, ISIS menyatakan pendirian khalifah dan mengubah nama menjadi Negara Islam (Daulah Islamiyah).
Sebab Terbentuknya ISIS
            ISIS terbentuk karena adanya isu Amerika Serikat menginvasi Irak karena negara itu dituduh terkait dengan kegiatan terorisme dan punya senjata pemusnah massal. Ketika itu, Saddam Hussein adalah penguasa Irak. Saddam merupakan bagian dari golongan minoritas Sunni (sekitar 20 persen dari populasi) yang merepresi mayoritas Syiah (63 persen dari populasi. AS menaklukkan Irak dengan cepat. Namun, AS tidak punya rencana untuk Irak. Sejak itu, kaum mayoritas Syiah mengambil alih kekuasaan dan pada gilirannya merepresi golongan Sunni. Tentu saja kalangan Sunni tidak diam saja. Pemberontakan kalangan Sunni mulai muncul. Kelompok teroris seperti Al Qaeda masuk ke Irak dan kelompok-kelompok pemberontak lokal yang terdiri dari kalangan minoritas Sunni mulai bertempur melawan tentara AS yang membentuk kelompok bernama ISIS.
Tujuan Dibentuknya ISIS
      Mengembalikan pemerintahan Iraq ke tangan penadukung mantan Presiden Saddam Husein yang digulingkan Amerika Serikat (AS).
      Kelompok ini berkeinginan mendirikan sebuah "khilafah", sebuah negara yang dikuasai satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau syariah.
      ISIS bertekad akan "menerobos perbatasan" Yordania dan Lebanon dan "memerdekakan" Palestina.
Pemberontakan yang pernah dilakukan oleh ISIS
            Menurut laporan berita dari PBB, sejak bulan Februari 2014 pergerakan ini telah menyebabkan tewasnya  sekitar 5.500 jiwa di negara Irak saja. Kemudian di Suriah, tepatnya pada hari Jumat, 18 Juli 2014, pasukan militer Negara Islam Irak dan Suriah melakukan pembantaian di sebuah ladang migas di provinsi Homs.  Sedikitnya ada 270 tentara tewas, petugas keamanan sipil dibunuh, karyawan dibantai guna merebut ladang minyak.
            Berdasarkan laporan terakhir yang dapatkan, organisasi ini telah menguasai 35% wilayah Suriah termasuk ladang minyaknya. Masih banyak lagi kekejaman yang dilakukan oleh tentara hitam ini, termasuk memaksa warga kristen pindah agama, mewajibkan perempuan melakukan khitan jika ingin tinggal di daerah kekuasaannya.  Itulah pergerakan kejam dan keji yang telah dilakukan oleh ISIS sejauh ini.
Usaha dalam pemberantasan ISIS
            Pengiriman pasukan ini untuk membantu Irak dalam memerangi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Setidaknya, Pemerintah Inggris akan mengirimkan sekitar 125 prajurit ke Irak.
            Pengiriman pasukan ini diharapkan bisa membantu tentara Irak dalam mememerangi gerak prajurit ISIS. Terutama untuk memberikan pelatihan kepada tentara Irak dalam menghadapi IED (Improvised Explosive Devices) yang dilakukan ISIS.
            Pasukan tambahan ini, kata Cameron, tidak akan ditempatkan di lokasi-lokasi tempur, melainkan di basis-basis militer Inggris di luar negeri. Dengan penambahan pasukan ini, setidaknya ada 900 tentara Inggris yang berada di Timur Tengah dan terlibat dalam upaya pemberantasan ISIS.
Kesimpulan
      Tujuan utama dari dibentuknya ISIS yang sebenarnya adalah, untuk membentuk negara khalifah dan memerdekakan Palestina menjadi negara Islam.
      Tujuan dari ISIS yang sekarang sudah menyeleweng dari tujuan awal di bentuknya ISIS dan menjadi kelompok zionis yang  tidak  berperi kemanusiaan.
      Negara Internasional menyatakan perang terhadap ISIS dikarenakan akibat dan pemberontakan yang dilakukan oleh ISIS sendiri.
Saran
      Jangan sampai tergiur untuk ikut berperan dalam ISIS dalam bidang apapun.
      Kita harus lebih bijak dalam menyikapi sesuatu hal agar tidak salah dalam memilih organisani.
Say NO to ISIS!!!

0 komentar:

Posting Komentar